Bintang

Bintang, entah berjuta nan bertaburan di atap dunia ini. Malam adalah ayah bagi mereka, bulan bagaikan ibu dari anak-anak bintang. Kilau cahaya nan menghiasi sang keluarga malam, sungguh hanyalah KuasaNya kerukunan keluarga malam tercipta. Cerahnya suasana malam ini begitu meneduhkan hati, pemandangan yang tak terukirkan dengan nilai manusia yang enggan mempedulikan mereka. Tak sadarkan diri manusia yang selalu mengagungkan dirinya terhadap kecintaan duniawi.

Jika ku mampu untuk menghitung mereka yang telah hadir menemani malam dan sang bulan, akankah aq mampu? Tidak, aku tak sanggup tuk menghadirkan mereka dalam ilmu matematika manusiaku. Entah hadir mereka sungguh bermakna dalam malamku saat ini. Hati ini riuh ceria memandang keindahan mereka, aku bangga dapat menikmati kilauan cahayanya yang memperindah langit duniaku.

Nampak sebuah dari sekumpulan mereka yang menarik hatiku, indah menyendiri, jauh dari kawanan mereka. Bintang itu sendiri, menyepi, terpisah dari saudaranya. Entah mengapa ia terus menarik hatiku, sinarnya yang nampak mencoba mengisi ruang yang lebih luas dari kawanan lainnya, mencoba tuk terangi malam walau sendiri dia tetap menjalankan tugasnya menyinari langit malam.

Entah tersadar diri memandang sang bintang penyendiri itu hingga tak lagi kupandang dirinya. Kemanakah ia pergi? apakah ia mencoba berkumpul dengan saudara-saudaranya? ataukah ia lelah menyinari lingkaran tanggung jawabnya? Ku tajamkan pandanganku ke arah dimana diri ini sempat terperangah akan kemandiriannya sang satu bintang penyendiri. Ribuan kali ku coba tuk mencari dimana bintang itu berdiri dengan setia.

Bintang penyendiri kemanakah dirimu? aku butuh dirimu tuk temani aku malam ini. Tunjukan dirimu wahai ksatria cahaya nan gagah berani. Hati ini resah harap menatap kedewasaanmu dalam kesendirianmu. Kau telah pergi, tapi apakah saudaramu tak merasa kehilangan? Tak kulihat mereka mencarimu, saudara-saudaramu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing tuk menghiasi langit malam ini.

Wahai bintang ksatria penyendiri, kembalilah, hadirkanlah sinarmu nan mempesonakan aku malam ini, jangan kau tinggalkan diri ini sendiri. Aku disini rindukanmu, merindukan sinar cahayamu yang menjadi inspirasi hati ini, jiwa ini. Walau mereka tak hiraukan dirimu, aku disini akan tetap merindukamu dan mengenangmu wahai bintang ksatria penyendiri.

fht/01.44/031109

Leave a comment