Pasuruan Amal berdarah

Entah berpola fikir apa yang hadir pada bangsa ini. 21 orang meninggal hanya karena memperebutkan Rp. 30.000,00 ini pun berita terakhir yang didapatkan. Masih banyak yang mengalami luka-luka serius.

Sebagai umat Muslim, Crew3utama merasa kecewa dengan hadirnya berita yang sangat memilukan ini. Dibulan yang penuh barokah ini ternyata di nodai dengan kehadiran sebuah berita tragis.

Memang jika ingin menyalahkan siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini adalah semua pihak. Tokoh utamanya yang pasti adalah sang pemberi shadaqoh itu sendiri berikut panitia pembagiannya. Indonesia memiliki Pelayan Masyarakat (Polisi) yang dapat membantupun tidak dilibatkan.

Indonesia sebenarnya sungguh mengerti ada yang dapat membantu dalam penyaluran minat amal ataupun penyaluran zakat. BAZIS (Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqoh) telah berdiri lama di Republik ini. Tetapi jarang sekali para dermawan yang menggunakannya sebagai penyalur Zakat, Infaq dan Shadaqohnya.
Memberikan langsung kepada yang berhak memang baik akan tetapi alangkah lebih baiknya jika tidak menimbulkan korban pada yang menerimanya.
Mereka datang untuk harapan yang baik bukan melainkan meregang nyawa saat berebutan harta yang tidak seberapa jika dibandingkan dengan nyawa.
Hal ini dapat diambil kesimpulan dari seorang yang lugu sekalipun adalah Riya. Yaitu pamer akan tindakan yang baik agar dapat dipandang sebagai nilai tambah untuk sang Pendermanya.